custom order di Ndandut ? ini dia cerita dibalik nya

Warning : postingan ini panjang lhooo
saya buat ini karena di bulan ini banyak yg komplain dengan cara berjualan saya yang terkesan ribet dan jual mahal. yuuk yang komplain, diliat dulu dari sisi saya :)


kasus 1 : pengen cepet2 jadi, gak mau nunggu lama 
Pertama, gak semua material tersedia, plus bisa aja ada faktor x, y atau z yang bikin gregetan. ini contohnya :

contoh : boneka miniatur dalam frame

saya memang gak sediain banyak frame di rumah. jadi mau ga mau saya harus pergi beli dulu. waktu yang tersita selama perjalanan, belum capeknya, cukup bikin senewen. belum lagi pas mau print fotonya, tinta nya habis. jadi saya pergi dulu buat isi. sesampainya di rumah, ternyata bukan tinta saya yg habis, tapi memang printernya yang mulai rusak. again, saya harus keluar rumah lagi buat cetak foto & print tulisan2nya. iya sih cuman dikit yg di print, tp karena dikitnya itu yang bikin "waktu " nya jadi lebih tersita.
 belum lagi pressure nya dikejar waktu. bikin keringet dingin deh,,

ini baru kerjain 1 pesanan orang, belum termasuk pesanan yang lain. udah agak kebayang belum?


------------------------------------------------------------------------------------------
kasus 2. 
ada yang pesan boneka miniatur. dengan pakaian yang super detail,baju warna warni , 1 pcs, ukuran kecil. well, normalnya memang saya terima order tanpa jumlah minimum.
ya, katakan lah harga untuk ukuran detail 10cm Rp 30.000 . mari kita lihat ada apa dibaliknya :
1. cat timbul yang diperlukan untuk membuat corak baju 3 warna, berarti 3 bungkus dibuka. pemakaiannya? mungkin cuma 1-3 tetes. tapi jangan lupa, cat timbul yang sudah dibuka, besar resiko kering. misal saya pakai cat paling murah, @1500. berarti hanya untuk 1 boneka ini saja, 4500 untuk cat nya
2. waktu pengerjaan. semakin kecil ukuran boneka, waktu yang diperlukan untuk membuat boneka makin lama, ditambah semakin detail desainnya, semakin sulit saya buat. bisa jadi untuk buat detail 1  boneka ini, saya menghabiskan waktu 2 jam.
3. waktu mikir. mikir? mikirin apa? ya mikirin gimana caranya bikin bonekanya dooong. saya harus mikirin, kira2, untuk detail ini pake material apa ya? modelnya gimana ya? belum lagi harus hunting bahannya ( di workshop atau di toko2 bahan) . misalkan ini 1 jam
3. fotoin hasil jadi, edit, email foto, cek revisi, revisi, packing, dan pengiriman. misalnya ini  1 jam
4. proses awal, dari mulai tanya2, cek ongkir, rekap order, cek transfer . misal ini 1 jam

yuk mari mulai hitung .
cat timbul 4500, bahan2 lain kurang lebih 2500 . total harga bahan 7000
total waktu pengerjaan 5 jam, dengan gaji 23000 . jadi per jam, pendapatan saya Rp. 4600
maaf nih ya, gaji ART di rumah saya aja masih lebih baik dari itu.

------------------------------------------------------------------------------------------
kasus 3
banyak yang gak mau ribet email. banyak yang ga mau ngisi data lengkap. saya contohin yah, misal ada yang pesen via sms
Customer (c) : mba, bonekanya harganya berapa?
saya (s) : ukurannya? modelnya?
c: 20 cm. model polisi & bhayangkari, tapi polisinya yang kayak foto no 44, sepatu nya yg no 12, topinya mau yang no 23. tapi jangan terlalu tinggi. yang bhayangkarinya rambutnya yg no 34, tapi pendekin aja, pitanya samain persis sama yg itu ya,, trus,, bla bla bla.
s : (online dulu, cek semua foto & diamati satu2) oke, packagingnya mau gimana?
c : ada nya yang gimana aja?
s: yang a, b, c
c : itu kayak gimana ya?
s : di FB ada fotonya mba
c : tag dong
s : (sy tag)
c: ongkirnya berapa? ke kota x
S: 18rb (yang ternyata karena alamat ga lengkap , yang masuk ke pelosok , ongkirnya ternyata 2x lipat)
c: kalo yang ukuran 40cm berapaan? yang model gini,,bla bla bla,,, dikirimnya ke kota lain tapi, ke kota Z

saya: .................

pertanyaan diatas masih banyak variasinya mengingat saya punya 11 ukuran boneka, 33 packaging , ribuan foto sampel, dan ratusan variasi ongkir. mari pakai matematikanya, kira2 ada berapa variasi pertanyaan yang bisa muncul dari 1 orang

nah, udah kegambar belum keribetan saya ngurus 1 (calon, yang belum tentu pasti jadi) pembeli . ini baru satu. saya udah sediain semua keterangan lengkap di FB, tapi gak dibaca, dan memilih nanya2 langsung ke saya.

by phone? lebih ribet lagi, pembicaraan nya belum tentu semua saya ingat.

memang buat para pembeli, cara2 singkat & mudah memang gampang. iya, gampang buat saya juga, tapi itu kalo saya jual barang jadi, jual sembako, bukan jual barang custom, bukan jual barang handmade.

 ----------------------------------------------

dari 3 kasus tadi, udah ada gambaran? saya gak bermaksud mengeluh dengan pekerjaan saya. tapi saya cuma mau sharing, biar teman2 sekalian bisa lihat, ada apa aja sih dibalik pekerjaan saya ini. jadi biar ga sekedar menghakimi kalo di Ndandut susah mau pesennya.

jadi sekali lagi, bukannya saya jual mahal, bukannya saya sombong ga mau terima/pilih2 orderan , bukannya gak mau terima order satuan, bukannya ga mau ngerjain cepet2.  tapi memang saya berusaha menghargai jerih payah sendiri. saya berusaha supaya apa yang saya kerjakan memang layak. saya kerja nya pake cinta (ciyeee) ,karena memang ini hobi saya.  tapi saya gak mau krn cinta nya saya, saya sampe buta gak liat kenyataan.

Q : tapi kan ini tantangan?jangan liat dari pendapatannya. buat naikin skill en nambah pengalaman bikin yg detail gt?
A : ya, itu tantangan. disuruh terjun ke jurang juga tantangan, tapi apa orang mau? . buat naikin skill en nambah pengalaman bisa dengan cara lain kok, yang lebih manusiawi.

Q : tapi kok itu ada yang bisa dikerjain cepet? siapa yang bisa ?
A : yang bisa pesan cepat itu teman dekat saya, cust dari Etsy (ya, liat aja dari harganya. buat saya itu layak) , dan orang yang memang sedang beruntung. beruntung gimana? beruntung di tanggal yang di minta, ada orang lain yg cancel.

Q : kok ga cari pegawai buat bantuin bikin?
A : susah cari yang sesuai standar jahit

Q : cari tim marketing dong biar ga perlu ngurus sendiri
A : sekali lagi, ini custom order, jadi gak sekedar terima semua order, harus cek kesanggupan yang bikinnya

Q: itu kan resiko kerjaan! ngapain pake dicerita2in? pembeli adalah raja, diturutin dong
A: ya, memang resiko :) sebagus apapun, emang pasti ada yang komplain. saya buat aturan pemesanan juga dengan pertimbangan kok, dengan tujuan efisiensi waktu dan tenaga. gak semua keinginan bisa saya turuti :) intinya, kalau memang ngerasa gak cocok, ga ada paksaan harus beli di Ndandut. dan sebagai penutup, pembeli memang raja, tapi saya sebagai penjual itu Ibu Suri nya :p